I JUDUL Pemeriksaan Golongan Darah ABO dan Rhesus Metode Bioplate Pertemuan ke-4 II. HARI, TANGGAL Selasa, 25 Agustus 2020 III. TUJUAN Untuk menentukan antigen, antibody yang dimiliki seseorang untuk mengetahui golongan darah pasien. IV. METODE Metode slide Bioplate/ mikroplate V. PRINSIP Ag (Aglutinogen) pada permukaan eritrosit akan bereaksi dengan Ab (agglutinin) pada antisera yang sejenis

A. Pendahuluan Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dengan kata lain, golongan darah ditentukan oleh jumlah zat kemudian disebut antigen yang terkandung di dalam sel darah merah. Ada dua jenis penggolongan darah yang paling penting, yaitu penggolongan ABO dan Rhesus faktor Rh. Selain sistem ABO dan Rh, masih ada lagi macam penggolongan darah lain yang ditentukan berdasarkan antigen yang terkandung dalam sel darah merah. Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Karl Landsteiner, seorang ilmuwan asal Austria yang menemukan 3 dari 4 golongan darah dalam sistem ABO pada tahun 1900 dengan cara memeriksa golongan darah beberapa teman sekerjanya. Percobaan sederhana ini pun dilakukan dengan mereaksikan sel darah merah dengan serum dari para donor. Hasilnya adalah dua macam reaksi menjadi dasar antigen A dan B, dikenal dengan golongan darah A dan B dan satu macam tanpa reaksi tidak memiliki antigen, dikenal dengan golongan darah O. Kesimpulannya ada dua macam antigen A dan B di sel darah merah yang disebut golongan A dan B, atau sama sekali tidak ada reaksi yang disebut golongan O. Kemudian Alfred Von Decastello dan Adriano Sturli yang masih kolega dari Landsteiner menemukan golongan darah AB pada tahun 1901. Pada golongan darah AB, kedua antigen A dan B ditemukan secara bersamaan pada sel darah merah sedangkan pada serum tidak ditemukan antibodi. Penyebaran golongan darah A, B, O dan AB bervariasi di dunia tergantung populasi atau ras. Salah satu pembelajaran menunjukkan distribusi golongan darah terhadap populasi yang berbeda-beda. Rhesus Faktor Rh atau Rhesus juga biasa disebut Rhesus Faktor pertama sekali ditemukan pada tahun 1940 oleh Landsteiner dan Weiner. Dinamakan rhesus karena dalam riset digunakan darah kera rhesus Macaca mulatta, salah satu spesies kera yang paling banyak dijumpai di India dan Cina. Pada sistem ABO, yang menentukan golongan darah adalah antigen A dan B, sedangkan pada Rh faktor, golongan darah ditentukan adalah antigen Rh dikenal juga sebagai antigen D. Jika hasil tes darah di laboratorium seseorang dinyatakan tidak memiliki antigen Rh, maka ia memiliki darah dengan Rh negatif Rh, sebaliknya bila ditemukan antigen Rh pada pemeriksaan, maka ia memiliki darah dengan Rh positif Rh+ Penting Untuk Transfusi Fairus Chalid, 2008. B. Pemeriksaan Golongan Darah Pemeriksaan Cell Typing Tujuan Untuk mengetahui golongan darah pendonor yang didasarkan pada antigen yang terdapat di sel darah merah. Prinsip Reaksi antigen-antibodi berupa penggumpalan aglutinasi Metode Slide Test dengan Menggunakan Darah Kapiler Tujuan Sebagai pemeriksaan awal untuk mengetahui golongan darah pendonor Alat dan Bahan – Object Glass Lancet Pengaduk Darah Kapiler Serum anti-A biasanya berwarna biru atau hijau Serum anti-B biasanya berwarna kuning Serum anti-AB biasanya berwarna merah muda/tak berwarna Serum anti-D Rhesus biasanya tidak berwarna / bening Cara Kerja Menyiapkan reagen disuhu kamarMeneteskan 1 tetes ±50 µ anti-A, anti-B, anti-AB, dan anti-D pada objek glass Memijit-mijit ujung jari manis/tengah donor dan kemudian melakukan desinfeksi dengan alkohol 70% Menusuk jari manis/tengah dengan posisi vertical, mengggunakan blood lancet Mengusap darah yang pertama kali keluar dari jari donor dengan kapas kering Meneteskan 1 tetes darah yang keluar pada objek glass yang sudah diberi antisera Mengaduk dengan batang pengaduk masing-masing campuran darah donor dengan antisera dan menggoyang-goyangkan Mengamati ada tidaknya aglutinasi secara makroskopis Metode Slide Test dengan Menggunakan Suspensi Sel 10% Tujuan Untuk konfirmasi ulang pemeriksaan golongan darah pendonor sebelum ditransfusikan kepada pasien Alat dan Bahan – Object Glass Pengaduk Suspensi sel eritrosit 10% donor Serum anti-A biasanya berwarna biru atau hijau Serum anti-B biasanya berwarna kuning Serum anti-AB biasanya berwarna merah muda/tak berwarna Serum anti-D Rhesus biasanya tidak berwarna / bening Cara Kerja Meneteskan 1 tetes ±50 µl anti-A, anti-B, anti-AB, dan anti-D pada objek glass Memipet 50 µl suspensi sel 10% donor pada objek glass yang sudah diberi antisera Mengaduk dengan batang pengaduk masing-masing campuran darah donor dengan antisera dan menggoyang-goyangkan Mengamati ada tidaknya aglutinasi secara makroskopis Pembacaan hasil – Aglutinasi ada antigen pada sel darah merah donor – Tidak aglutinasi tidak ada antigen pada sel darah merah donor Contoh pembacaan hasil golongan darah metode slide test Metode Tube Test Tujuan Untuk mengkonfirmasi golongan darah pasien sebelum dilakukan transfuse darah Alat dan Bahan – Tabung reaksi dan rak Mikropipet Centrifuge Suspensi sel eritrosit 5% donor Serum anti-A biasanya berwarna biru atau hijau Serum anti-B biasanya berwarna kuning Serum anti-AB biasanya berwarna merah muda/tak berwarna Serum anti-D Rhesus biasanya tidak berwarna / bening Cara Kerja Memipet 50 µl anti-A, anti-B, anti-AB, dan anti-D pada masing-masing tabung Memipet 50 µl suspensi sel eritrosit 5% donor ke tabung yang telah berisi antisera dan menghomogenkan Mencentrifuge dengan kecepatan 1000 rpm selama 60 detik Mengamati ada tidaknya aglutinasi secara makroskopis Interpretasi Hasil Pembacaan Golongan Darah Cell Typing Golongan Darah A Aglutinasi pada anti-A karena golongan darah A mempunyai antigen A dan antibodi B Golongan Darah B Aglutinasi pada anti-B karena golongan darah B mempunyai antigen B dan antibodi A Golongan Darah AB Aglutinasi pada anti-A dan anti-B karena golongan darah AB mempunyai antigen A dan B tetapi tidak mempunyai antibodi Golongan Darah O Tidak terjadi aglutinasi karena golongan darah O tidak mempunyai antigen A dan B tetapi mempunyai antibodi A dan B Pemeriksaan Serum Typing Tujuan Untuk mengetahui golongan darah seseorang berdasakan antibodi yang terdapat di dalam serum Prinsip Reaksi antigen-antibodi berupa penggumpalan aglutinasi Metode Slide Test Tujuan Untuk mengkonfirmasi ulang golongan darah pendonor sebelum ditransfusikan kepada pasien yang didasarkan pada antibodi pendonor Alat dan Bahan – Object Glass Pengaduk Serum donor Suspensi sel A 10% Suspensi sel B 10% Suspensi sel O 10% Cara Kerja Memipet 50 µl suspensi sel A 10%, suspensi sel B 10%, dan suspensi sel O 10% pada objek glass Memipet 50 µl serum donor ke objek glass yang telah diberi suspensi sel Mengaduk dengan batang pengaduk masing-masing campuran darah donor dengan antisera dan menggoyang-goyangkan Mengamati ada tidaknya aglutinasi secara makroskopis Metode Tube Test Tujuan Untuk mengkonfirmasi ulang golongan darah pendonor sebelum ditransfusikan kepada pasien yang didasarkan pada antibodi pendonor Alat dan Bahan – Tabung reaksi dan rak Mikropipet Centrifuge Serum donor Suspensi sel A 5% Suspensi sel B 5% Suspensi sel O 5% Cara Kerja Memipet 50 µl suspensi sel A 5%, suspensi sel B 5%,dan suspensi sel O 5% pada masing-masing tabung Memipet 50 µl serum donor ke tabung yang telah berisi suspensi sel dan menghomogenkan Mencentrifuge dengan kecepatan 1000 rpm selama 60 detik Mengamati ada tidaknya aglutinasi secara makroskopis Interpretasi Hasil Pembacaan Golongan Darah Cell Typing Golongan Darah A Aglutinasi pada sel B karena mempunyai antibody B Golongan darah B Aglutinasi pada sel A karena mempunyai antibody A Golongan darah AB Tidak terjadi karena tidak mempunyai antibody Golongan darah O Aglutinasi pada sel A dan sel B karena mempunyai antibody A dan B

TujuanCek Golongan Darah. Cek golongan darah adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk memeriksa golongan darah ABO dan tipe Rh atau Rhesus seseorang. Cek golongan darah umumnya dilakukan pada seseorang yang memiliki kondisi seperti berikut ini: Seseorang yang membutuhkan transfusi darah, dapat disebabkan oleh karena anemia berat, pasca operasi
Herlando Sinaga Universitas Sains dan Teknologi Jayapura Tika Romadhonni Universitas Sains dan Teknologi Jayapura Wimbadi Sigit Universitas Sains dan Teknologi Jayapura Abstract Pengetahuan seseorang tentang golongan darah maupun rhesus dapat membantu dalam menjaga serta memperhatikan status kesehatannya. Selain itu juga mengetahui golongan darah dan rhesus dapat dijadikan sebagai penanda atau identitas pada seseorang. Manfaat lainnya dari mengetahui golongan darah dan rhesus adalah untuk membantu memantau diet, untuk membantu menghindari penyakit-penyakit tertentu, untuk mengetahui resiko dari penyakit jantung, untuk membantu mencegah kanker usus, mempercepat proses menyumbang dan menerima tranfusi darah, membantu menanggulangi fertilitas. Begitu banyak manfaat dari mengetahui golongan darah, namun dari survei yang dilakukan pada siswa-siswi SDN Inpres Arso XIII, kebanyakan tidak mengetahui golongan darah dan rhesus mereka. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan edukasi tentang manfaat mengetahui golongan darah dan Rh kepada siswa-siswi SDN Inpres Arso XIII. Berdasarkan hasil pemeriksaan golongan darah sistem ABO dan Rhesus, dari 34 siswa yang diperiksa diketahui yang memiliki golongan darah A sebanyak 5 orang 14,7%, golongan darah B sebanyak 2 orang 5,9%, golongan darah AB sebanyak 12 orang 35,3%, dan golongan darah O sebanyak 15 orang 44,1%. PEMERIKSAANGOLONGAN DARAH ABO DAN RHESUS METODE TABUNG Hari,tanggal : Selasa, 31 Maret 2015 Tempat: Laboratorium Hematologi Poltekkes Denpasar I. Tujuan 1. Tujuan Umum Mahasiswa dapat memahami cara pemeriksaan golongan darah ABO dan Rhesus. 2. Tujuan Khusus Mahasiswa dapat melakukan cara pemeriksaan golongan darah ABO dan Rhesus. II. Metode Metode Tabung

Protein rhesus adalah sesuatu yang didapat dari faktor keturunan. Berikut beberapa faktor kemungkinan tentang golongan Rh Anda Jika ayah Anda memiliki Rh+ dan ibu Anda juga memiliki Rh+, Anda akan mendapat Rh+ Jika ayah Anda memiliki Rh+ dan ibu Anda memiliki Rh-, Anda akan mendapat dua kemungkinan. Bisa jadi Anda, seperti ayah Anda, memiliki Rh+, atau Anda, seperti ibu Anda, memiliki Rh- Jika ayah Anda memiliki Rh- dan ibu Anda juga memiliki Rh-, Anda akan mendapat Rh- Golongan darah apa pun dengan Rh positif bisa menerima transfusi darah dari tipe darah yang sama dengan Rh positif atau negatif. Sementara itu, mereka yang bergolongan darah Rhesus negatif hanya bisa mendapatkan donor darah dari tipe darah yang sama atau golongan darah O-. Golongan darah O– dapat menjadi donor bagi semua golongan darah. Itu sebabnya golongan darah ini disebut dengan donor universal. Tipe darah O- juga merupakan tipe darah universal yang dibutuhkan untuk transfusi darurat dan untuk bayi yang kekurangan kekebalan tubuh. Apa jenis Rhesus yang umum pada masyarakat Indonesia? Dikutip dari Cleveland Clinic, hanya sebagian kecil dari seluruh penduduk di dunia sekitar 15% yang memiliki Rh-. Sementara itu, 85% lainnya memiliki golongan darah dengan Rhesus positif. Situs Red Cross Blood menyebutkan bahwa hanya ada 0,2-1% pemilik golongan darah Rhesus negatif yang ada di Asia. Ini artinya, Indonesia menjadi salah satu negara yang masyarakatnya didominasi dengan golongan darah Rhesus positif. Kapan tes darah untuk faktor Rh diperlukan? Faktor Rhesus Rh dapat diketahui dengan melakukan cek golongan darah. Sebenarnya, faktor Rh tidak berimbas langsung pada kesehatan. Namun, sangat penting untuk mengetahui rhesus Anda jika sedang hamil. Jika Anda tidak mengetahui faktor Rh Anda, mungkin Anda akan dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan ini sebelum hamil tes prenatal. Terlebih jika memang Anda sedang merencanakan kehamilan. Seorang ibu dengan Rh negatif yang mengandung bayi rhesus positif berisiko mengalami gangguan kesehatan yang akan menimpa anak Anda, terutama pada kehamilan kedua dan seterusnya. Jika hasil tes darah Anda menunjukkan faktor Rh positif, tidak ada tindak lanjut yang perlu dilakukan. Lain halnya ketika hasil Rh menyatakan Anda tidak memilikinya, alias negatif. Hasil tes faktor Rh Dalam masa awal kandungan, masalah kehamilan dapat muncul jika Rhesus Anda negatif, sedangkan bayi yang ada dalam kandungan Anda positif. Kondisi ini disebut dengan inkompatibilitas rhesus. Biasanya, darah Anda tidak bercampur dengan darah bayi Anda selama kehamilan. Namun, sejumlah kecil darah bayi Anda dapat bersentuhan dengan darah Anda selama persalinan atau jika Anda mengalami perdarahan. Pertemuan darah Anda yang berbeda rhesus dengan anak di dalam kandungan juga dapat terjadi jika terjadi trauma perut selama kehamilan. Dalam kondisi inkompatibilitas rhesus, tubuh Anda mungkin akan memproduksi protein yang disebut dengan antibodi Rh setelah terpapar sel darah merah bayi yang berbeda Rhesus. Antibodi tersebut mungkin tidak menjadi masalah selama kehamilan pertama. Namun, kondisi ini bisa saja berdampak buruk pada kehamilan selanjutnya. Jika bayi Anda berikutnya kembali Rh positif, antibodi ini dapat melewati plasenta dan merusak sel darah merah bayi. Kondisi ini dapat menyebabkan anemia yang mengancam jiwa, suatu kondisi di mana sel merah lebih cepat dihancurkan daripada digantikan oleh tubuh bayi. Jika Rh-, Anda mungkin perlu menjalani tes darah lagi, yaitu pemeriksaan antibodi, selama trimester pertama, selama minggu ke-28 kehamilan, dan saat melahirkan. Jika tubuh Anda belum mulai memproduksi antibodi Rh, kemungkinan Anda perlu suntikan produk darah yang disebut dengan Rh immunoglobulin. Sementara itu, jika bayi Anda lahir dengan Rh negatif, tidak perlu Anda tindak lanjut yang perlu dilakukan. Namun, jika bayi Anda lahir dengan Rh positif, Anda memerlukan suntikan lagi, segera setelah melahirkan. Jika tubuh Anda sudah memproduksi antibodi Rh, suntikan Rh immunoglobulin tidak akan membantu kondisi Anda. Dalam kasus ini, bayi Anda akan dipantau dengan ketat dan mungkin akan diberikan transfusi darah melalui tali pusat jika perlu.

Email solma@ 313 Jurnal Solma Lestari et al.| Pemeriksaan Golongan Darah dan Rhesus KESIMPULAN Berdasarkan kegiatan pengabdian masyarakat berupa pemeriksaan golongan darah pada siswa kelas X SMAN 11 Bengkulu Utara ini, dapat disimpulkan bahwa adanya kegiatan ini dapat membantu meningkatkan pemahaman mengenai golongan darah yang berkaitan dengan penyakit herediter serta pentingnya mengetahui golongan darah baik pada guru maupun siswa. Halodoc, Jakarta – Zat antigen pada sel darah merah dan plasma darah menentukan jenis golongan darah seseorang. Antigen berfungsi sebagai penanda sel tubuh agar tubuh bisa membedakan sel tubuh sendiri dan sel yang berasal dari luar tubuh. Jika ada sel yang memiliki antigen yang berlawanan masuk ke dalam tubuh, maka sistem kekebalan tubuh otomatis mulai melawan sel yang dianggap asing tersebut dengan memproduksi Juga 9 Orang Ini Tidak Boleh Lakukan Donor DarahSistem yang paling umum digunakan untuk mengklasifikasikan darah adalah sistem golongan darah ABO dan sistem tipe Rhesus Rh. Kedua sistem ini dapat membantu jika kamu ingin melakukan transfusi darah. Lantas, apa yang membedakan golongan darah dan rhesus darah? Berikut penjelasannya. Golongan DarahDua antigen yang ditemukan pada permukaan sel darah merah disebut antigen A dan antigen B. Sistem pengelompokan golongan darah ABO berdasarkan pada antigen yang terkandung dalam sel darah merah. Seseorang mewarisi kombinasi antigen golongan darah tertentu yang dimiliki dari orang tua. Berikut sistem pengelompokan ABO berdasarkan antigenGolongan darah A memiliki antigen A pada sel darah merah dengan memproduksi antibodi anti-B dalam plasma darah B memiliki antigen B dengan memproduksi antibodi anti-A dalam plasma darah O tidak memiliki antigen, tetapi golongan darah ini memproduksi kedua antibodi, yakni anti-A dan anti-B dalam plasma darah AB memiliki antigen A dan B dalam sel darah merah, tetapi tidak memproduksi darah dari kelompok ABO yang tidak sesuai dengan antigennya dapat mengancam jiwa. Jika seseorang dengan darah golongan darah B diberikan darah dari seseorang yang memiliki golongan darah A, maka antibodi anti-A mereka menyerang sel-sel golongan darah A. Sel darah merah kelompok O tidak memiliki antigen A atau B, maka jenis golongan darah ini mendonorkannya kepada orang lain. Meski begitu, ini masih perlu dipertimbangkan Juga Waspadai Kehamilan Berbeda Rhesus Darah Rhesus DarahSistem golongan darah lainnya yang biasa digunakan adalah sistem rhesus sistem Rh. Pada sistem ini, kalau kamu memiliki antigen yang disebut antigen RhD pada permukaan sel darah merah, maka kamu memiliki Rhesus positif Rh +. Jika tidak, berarti kamu memiliki Rhesus negatif Rh-. Artinya, kamu dapat menjadi salah satu dari delapan golongan darahA RhD positif A +;A RhD negative A-;B RhD positif B +;B RhD negatif B-;O RhD positif O +;O RhD negatif O-;AB RhD positif AB +;AB RhD negative AB-.Pada kebanyakan kasus, darah negatif O RhD O- masih aman diberikan kepada siapa pun. Darah dengan rhesus ini sering digunakan dalam keadaan darurat medis ketika golongan darah tidak segera diketahui. Kondisi ini aman untuk sebagian besar penerima karena tidak memiliki antigen A, B atau RhD di permukaan sel, dan kompatibel dengan setiap golongan darah ABO dan RhD Juga Inilah Kepribadian Menurut Golongan DarahJadi, apakah kamu sudah tahu golongan darah dan rhesus darah yang kamu miliki? Kalau belum, lakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui jenis golongan darah dan rhesus. Tidak perlu repot, sekarang cek laboratorium bisa di mana saja. Pesan melalui Halodoc dan pilih jenis pemeriksaan yang ingin kamu lakukan. Kemudian, petugas lab datang sesuai waktu yang NHS. Diakses pada 2019. Blood Dr. Diakses pada 2019. Blood typing. Cekgolongan darah adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui golongan darah seseorang. Terdapat dua jenis penggolongan darah yang sering digunakan, yaitu sistem ABO dan sistem Rhesus (Rh). Pemeriksaan golongan darah ini didasarkan kepada kombinasi kandungan antigen dan antibodi spesifik yang berada di dalam sel darah. GOLONGAN DARAH Golongan darah adalah pengklasifikasian darah dari suatu individu berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah tersebut. Sistem penggolongan darah besar yang dikenal adalah sistem ABO golongan darah A, B, AB, dan O serta sistem penggolongan darah Rhesus Rh+ dan Rh-. Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Dalam proses transfusi darah harus benar-benar memperhatikan golongan darah karena ketidakcocokkan golongan darah si penerima dengan si pendonor dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian bagi si penerima. Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. RHESUS Rhesus adalah sistem penggolongan darah berdasarkan ada atau tidaknya antigen D di permukaan sel darah merah, nama lainnya adalah faktor Rhesus atau faktor Rh. Nama ini diperoleh dari monyet jenis Rhesus yang diketahui memiliki faktor ini pada tahun 1940 oleh Karl Landsteiner. Seseorang yang tidak memiliki faktor Rh di permukaan sel darah merahnya memiliki golongan darah Rh- Rhesus Negatif. Mereka yang memiliki faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya disebut memiliki golongan darah Rh+ Rhesus Positif. Jenis penggolongan ini seringkali digabungkan dengan penggolongan ABO dengan menambahkan “+” bagi pemilik faktor rhesus atau “-“ bagi yang tidak memiliki faktor rhesus dalam darahnya, sehingga kita mengenal golongan darah A+ atau A-, B+ atau B-, AB+ atau AB-, dan O+ atau O-. Delapan puluh lima persen penduduk dunia memiliki faktor rhesus Rh+ dalam darahnya, sementara 15% nya tidak memiliki faktor rhesus Rh- dalam darahnya. PEMERIKSAAN SEDERHANA GOLONGAN DARAH DAN RHESUS Persiapan Persiapan penderita tidak memerlukan persiapan khusus Persiapan sample Larutan sel darah merah yang akan diperiksa dari darah utuh Prinsip Reaksi antigen‑antibodi berupa penggumpalan aglutinasi Alat dan bahan Serum yang terdiri atas serum anti-A biasanya berwarna biru atau hijau, serum anti‑B biasanya berwarna kuning, serum anti‑AB biasanya berwarna merah muda/tak berwarna serum anti-D Rhesus biasanya tidak berwarma/bening Pemeriksaan Cara Slide Pada sebuah kaca obyek slide teteskan 1 tetes serum anti A disebelah kiri, 1 tetes tetes serum anti B ditengah, dan 1 tetes serum anti AB disebelah kanan. Pada kaca obyek yang lain teteskan 1 tetes serum anti-D anti Rhesus disebelah kiri dan 1 tetes serum yang akan diperiksa sebagai kontrol disebelah kanan. Pada masing‑masing serum teteskan 2 tetes darah yang akan diperiksa, campurkan dengan cara menggoyangkan kedepan dan kebelakang, sambil diamati adanya gumpalan aglutinasi berupa titik-titik halus seperti pasir yang akan terjadi. Pengamatan dilakukan dalam waktu 2 menit setelah percampuran serum dan darah yang akan diperiksa Kesalahan dapat terjadi dalam pembacaan secara kasat mata karena gumpalan yang terjadi bisa sangat halus dan tidak terlihat, pastikan secara mikroskopik Aglutinasi terjadi pada Penilaian anti‑A anti‑B anti‑AB anti‑D golongan darah Rh + - + + A Positif - + + + B Positif + + + - AB Negatif - - - - 0 Negatif Sumber kesalahan Masing‑masing serum tidak boleh tercemar oleh serum yang lain. Suspensi eritrosit juga tidak boleh tercemar oleh panel sel. Kalau hasil pengamatan aglutinasi meragukan, maka dapat diamati dibawah mikroskop. Published by dr. Natalina Hasilpemeriksaan golongan darah pada anti A dan anti AB, golongan darah O. Sedangkang probandus Aulia dan Titi memiliki golongan darah A. Probandus Amar memiliki golongan darah B dan semua probandus memiliki rhesus +. Penentuan Golongan Darah Sistem Abo Dengan Serum Dan Reagen Anti-Sera Metode Slide. Gaster, 17 (1), 77. PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH ABO DAN RHESUS METODE TABUNG Hari,tanggal Selasa, 31 Maret 2015 Tempat Laboratorium Hematologi Poltekkes Denpasar I. Tujuan 1. Tujuan Umum Mahasiswa dapat memahami cara pemeriksaan golongan darah ABO dan Rhesus. 2. Tujuan Khusus Mahasiswa dapat melakukan cara pemeriksaan golongan darah ABO dan Rhesus. II. Metode Metode Tabung III. Prinsip Antigen + Antibody = Aglutinasi IV. Dasar Teori A. Tinjauan Umum Darah Darah adalah cairan yang terdapat pada hewan tingkat tinggi yang berfungsi sebagai alat transportasi zat seperti oksigen, bahan hasil metabolisme tubuh, pertahanan tubuh dari serangan kuman, dan lain sebagainya. Beda halnya dengan tumbuhan, manusia dan hewan level tinggi punya sistem transportasi dengan darah Gustini, 2011. Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi manusia karena berfungsi sebagai alat transportasi serta memiliki banyak kegunaan lainnya untuk menunjang kehidupan. Tanpa darah yang cukup seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan dan bahkan dapat mengakibatkan kematian Gustini, 2011. Darah pada tubuh manusia mengandung 55% plasma darah cairan darah dan 45% sel-sel darah darah padat. Jumlah darah yang ada pada tubuh kita yaitu sekitar sepertigabelas berat tubuh orang dewasa atau sekitar 4 atau 5 liter Gustini, 2011. Fungsi darah pada tubuh manusia yaitu Gustini, 2011 1. 2. 3. 4. 5. 6. Alat pengangkut air dan menyebarkannya ke seluruh tubuh Alat pengangkut oksigen dan menyebarkannya ke seluruh tubuh Alat pengangkut sari makanan dan menyebarkannya ke seluruh tubuh Alat pengangkut hasil oksidasi untuk dibuang melalui alat ekskresi Alat pengangkut getah hormon dari kelenjar buntu Menjaga suhu temperatur tubuh 7. Mencegah infeksi dengan sel darah putih, antibodi dan sel darah beku 8. Mengatur keseimbangan asam basa tubuh. B. Tinjauan Golongan Darah ABO Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus faktor Rh. Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian. Ilmuwan Austria, Karl Landsteiner, memperoleh penghargaan Nobel dalam bidang Fisiologi dan Kedokteran pada tahun 1930 untuk jasanya untuk jasanya menemukan cara penggolongan darah ABO Asri, 2010.  1. Pemeriksaan Golongan Darah Cell Grouping Memeriksa antigen sel darah merah dengan cara menambahkan anti-A, anti-B monoklonal. 2. Serum Grouping Memeriksa antibodi dalam serum/plasma dengan cara mereaksikannya dengan sel golongan A, B, dan O. 3. Auto Control Memeriksa antibodi dalam serum dengan cara mereaksikannya dengan sel darah merahnya sendiri. Metode 1. Metode Slide/Kartu 2. Metode Blood Grouping Plate BGP 3. Metde Tabung 4. Metode Tile Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut Asri, 2010 1. Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif. 2. Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah B-negatif atau O-negatif 3. Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif. 4. Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah Onegatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif. Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia, meskipun di beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia, golongan darah A lebih dominan. Antigen A lebih umum dijumpai dibanding antigen B. Karena golongan darah AB memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B, golongan darah ini adalah jenis yang paling jarang dijumpai di dunia. Pewarisan golongan darah antara lain Asri, 2010 1. Orang tua O dan O, maka anak kemungkinan O 2. Orang tua O dan A, maka anak kemungkinan O atau A 3. Orang tua O dan B, maka anak kemungkinan O atau B 4. Orang tua O dan AB, maka anak kemungkinan A atau B 5. Orang tua A dan A, maka anak kemungkinan O atau A 6. Orang tua A dan B, maka anak kemungkinan O, A, B, atau AB 7. Orang tua A dan AB, maka anak kemungkinan A, B atau AB 8. Orang tua B dan B, maka anak kemungkinan O atau B 9. Orang tua B dan AB, maka anak kemungkinan A, B atau AB 10. Orang tua AB dan AB, maka anak kemungkinan A, B atau AB Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia, meskipun di beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia, golongan darah A lebih dominan. Antigen A lebih umum dijumpai dibanding antigen B. Karena golongan darah AB memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B, golongan darah ini adalah jenis yang paling jarang dijumpai di dunia Kalsum, 2011. Pemahaman mengenai aglutinogen dan aglutinin inilah yang mendasari teknik transfusi darah. Dalam transfusi darah, orang yang memberikan darah disebut donor, sedangkan yang menerima disebut resipien. Transfusi pindah tuang darah ini harus memperhatikan masalah aglutinin-aglutinogen, sebab jika terjadi inkompatibilitas ketidakkcocokan golongan darah, maka akan menyebabkan terjadinya aglutinasi penggumpalan darah, dan bisa menyebabkan kematian sang resipien Kalsum, 2011. C. Tinjauan Golongan Darah Rhesus Jenis penggolongan darah lain yang cukup dikenal adalah dengan memanfaatkan faktor Rhesus atau faktor Rh. Nama ini diperoleh dari monyet jenis Rhesus yang diketahui memiliki faktor ini pada tahun 1940 oleh Karl Landsteiner. Seseorang yang tidak memiliki faktor Rh di permukaan sel darah merahnya memilihi golongan darah Rh-. Mereka yang memiliki faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya disebut memiliki golongan darah Rh+. Jenis penggolongan ini sering digabungkan dengan penggolongan ABO. Golongan darah O+ adalah yang paling umum dijumpai, meskipun pada daerah tertentu golongan A lebih dominan, dan ada pula beberapa daerah dengan 80% populasi dengan golongan darah B. Kecocokan faktor Rhesus sangat penting karena ketidakcocokan golongan misal donor dengan Rh+ sedangkan resipiennya Rh- dapat menyebabkan produksi antibodi terhadap antigen RdD yang mengakibatkan hemolisis. Hal ini terutama terjadi pada perempuan yang pada atau dibawah usia melahirkan karena faktor Rh dapat mempengaruhi janin pada saat kehamilan Asri, 2010. Seperti juga golongan darah berdasarkan sistem ABO, golongan darah Rhesus juga didasarkan pada jenis aglutinogen Rhesus pada permukaan eritrosit. Landsteiner dan Weiner tahun 1940 menemukan antigen sistem Rhesus pada sel darah merah. Mulamula mereka menyuntikkan sel darah monyet Rhesus pada kelinci, ternyata serum kelinci yang telah disuntik atau diimunisasi tersebut, mengandung zat anti atau antibodi yang mengagglutinasikan menggumpalkan sel darah merah, seperti pada ±85% orangorang Eropa, dan golongan darah mereka kemudian disebut golongan Rhesus positif Rh positif. Pada ±15% sisanya, yang sel-selnya tidak diagglutinasikan tidak digumpalkan disebut golongan Rhesus negatif Rh negatif Kalsum, 2011. Berdasarkan pembagian ras manusia, ternyata Rhesus negatif lebih banyak dijumpai pada orang Kalsum, 2011  Eropa bule sekitar 15% Rh – dan 88% Rh +  Negro 7-8% Rh – dan 90 – 93% Rh +  Asia 99% Rhesus + dan Rh – < 1% Dalam sistem Rhesus tidak ada anti RH yang timbul secara alami. Bila dalam tubuh seseorang ada zat anti, anti RH, pasti hal itu karena immunisasi. Proses imunisasi memerlukan waktu, mungkin beberapa minggu setelah penyuntikan antigen, sebelum zat antinya terbentuk dalam darah Kalsum, 2011. Dalam sistem Rhesus telah ditemukan beberapa macam antigen dan antigen yang utama, yaitu antigen D. Antigen ini merupakan antigen yang kuat yang dapat menyebabkan komplikasi, berupa reaksi transfusi hemolitik, yaitu reaksi hancurnya selsel darah merah. Pada bayi menyebabkan penyakit Hemolytic disease of the newborn, yaitu bayi lahir kuning atau bahkan bengkak di seluruh tubuh atau mungkin lahir meninggal Kalsum, 2011. Golongan Rhesus + Rhesus - Antigen Antigen Rhesus - Antibodi - Anti Rhesus Rhesus – maupun Rhesus + dalam kondisi darurat. Tetapi orang Rhesus + hanya diperbolehkan mendonorkan darahnya kepada Rhesus + saja, dan tidak boleh ke Rhesus –. Alasannya sama seperti golongan darah ABO, yaitu karena Rhesus + sebagai donor memiliki antigen antigen Rhesus dan Rhesus - sebagai resipien memiliki antibodi anti Rhesus. Inkompatibilitas ini akan menyebabkan penggumpalan aglutinasi antigen Rhesus oleh anti Rhesus, dan bisa menyebabkan kematian sang resipien. Nilai medis lain dari golongan Rhesus ini terutama dalam masalah perkawinan. Jika seorang pria Rhesus + menikah dengan wanita Rhesus –, maka anaknya berpeluang mengalami eritroblastosis fetalis penyakit kuning pada bayi. Kasus ini hanya terjadi pada tipe perkawinan pria Rhesus + dengan wanita Rhesus – Kalsum, 2011. Asri. 2010. Tinjauan Pustaka Golongan Darah. Online. Satrya, Aji. 2014. Golongan Darah Manusia. [online]. Tersedia Kalsum, Pertiwi. 2011. Transfusi Darah. Online. http//pratiwi- Diakses pada 22 Maret 2014. PEMERIKSAANGOLONGAN DARAH RHESUS I. Tujuan Percobaan 1. Mempelajari dan memahami golongan darah. 2. Untuk mengetahui cara menentukan golongan darah pada manusia. II. Tinjauan Pustaka Jenis penggolongan darah lain yang cukup dikenal adalah dengan memanfaatkan faktor Rhesus atau faktor Rh.
Cara Cek Golongan Darah untuk Berbagai Keperluan. Foto Unsplash/National Cancer darah perlu diketahui bila ada kejadian yang tak terduga menimpa. Untuk mengetahuinya perlu melakukan cara cek golongan darah untuk berbagai keperluan misalnya untuk donor darah dan dari terdapat 4 golongan darah utama jenis darah – A, B, AB dan O. Golongan darah ini ditentukan oleh gen yang diwarisi dari orang Cek Golongan Darah untuk Berbagai KeperluanIlustrasi melakukan tes darah. Foto Pexels/Gustavo tiga cara cek golongan darah untuk berbagai keperluan dengan mengetahui golongan darah orang tua, melakukan tes golongan darah ABO, dan tes golongan darah dengan sistem Mengetahui Golongan Darah Orang TuaCara cek golongan darah yang pertama dengan mengetahui golongan darah dari orang tua. Hal ini hanya bersifat perkiraan, namun metode ini bisa dicoba. Berikut ini kemungkinan yang terjadi bila orang tua memilikiGolongan darah A dan A, kemungkinan anak akan memiliki golongan darah O atau AGolongan darah A dan B, kemungkinan anak akan memiliki golongan darah A, B, O, atau ABGolongan darah A dan O, kemungkinan anak akan memiliki golongan darah A atau OGolongan darah A dan AB, kemungkinan anak akan memiliki golongan darah A, B atau ABGolongan darah B dan B, kemungkinan anak akan memiliki golongan darah O atau BGolongan darah B dan O, kemungkinan anak akan memiliki golongan darah B atau OGolongan darah B dan AB, kemungkinan anak akan memiliki golongan darah A, B, atau ABGolongan darah AB dan AB, kemungkinan anak akan memiliki golongan darah A, B, atau ABGolongan darah AB dan O, kemungkinan anak akan memiliki golongan darah A, atau BGolongan darah anak tidak melulu serupa dengan golongan darah orang tua. Beberapa kombinasi golongan darah justru menghasilkan golongan darah yang Cara Cek Golongan Darah dengan ABOSelanjutnya ada cara cek golongan darah dengan metode ABO. Namun ini harus melalui tahapan tes darah terlebih dahulu. Dengan menggunakan teknik ini, hasil tes akan mengelompokkan golongan darah menjadi 4, yaitu A, B, AB, dan saat darah diteteskan pada bidang yang telah diberi zat anti, maka penentuan golongan darah adalah sebagai berikutJika darah menggumpal di bidang dengan zat anti A, maka golongan darahnya AJika darah menggumpal di bidang dengan zat anti B, maka golongan darahnya BJika darah menggumpal di kedua bidang, maka golongan darahnya ABJika darah tidak menggumpal di kedua bidang, maka golongan darahnya O3. Cara Cek Golongan Darah dengan Sistem RhesusSelanjutnya ada metode rhesus yang dilakukan bersamaan dengan tes golongan darah menggunakan ABO. Dokter akan mengidentifikasi rhesus Rh darah dari dengan mencampurkan antigen D dan sampel darah. Setelah itu, akan diketahui tipe rhesus yang dimiliki. Berikut ketentuan rhesus untuk transfusi darahRhesus positif Rh+, jika terdapat antigen Rh di dalam sel darah merah. Orang yang memiliki rhesus positif dapat menerima transfusi darah dari orang dengan Rh+ dan Rh-Rhesus negatif Rh-, jika tidak terdapat zat antigen Rh di dalam sel darah merah. Orang yang memiliki rhesus negatif hanya bisa menerima transfusi darah dari orang yang memiliki Rh- melihat cara cek golongan darah untuk berbagai keperluan tadi dianjurkan untuk melakukan tes golongan darah di fasilitas medis yang tadi cara cek golongan darah untuk berbagai keperluan yang melibatkan tes golongan darah yang kompleks. Fitri A
Iwige.
  • 2fdfgm73j8.pages.dev/28
  • 2fdfgm73j8.pages.dev/189
  • 2fdfgm73j8.pages.dev/231
  • 2fdfgm73j8.pages.dev/171
  • 2fdfgm73j8.pages.dev/26
  • 2fdfgm73j8.pages.dev/318
  • 2fdfgm73j8.pages.dev/271
  • 2fdfgm73j8.pages.dev/79
  • 2fdfgm73j8.pages.dev/323
  • pemeriksaan golongan darah abo dan rhesus